Langsung ke konten utama

Technical Meeting LOMBA KARYA TULIS ILMIAH


JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA
Technical Meeting
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

Teknis Acara LKTI
Tempat Rektorat Lantai 3, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Minggu, 18 September 2011
1.      Enam kelompok peserta yang telah lolos seleksi melakukan registrasi ulang dan menyerahkan ppt (dalam bentuk power point yang disave dalam ppt 2003, disimpan dalam CD dan flasdisk dengan nama file nomor pendaftaran_asal sekolah). Registrasi berlangsung dari pukul 08.00 – 09.00 WITA. Bertempat di Gedung Rektorat.
2.      Seluruh peserta mengikuti upacara pembukaan di Gedung Rektorat Lantai 3.
3.      Peserta LKTI tetap berada di tempat dan menunggu persiapan panitia
4.      Undian akan dilakukan secara spontan oleh panitia pada saat lomba berlangsung
5.      Peserta yang akan tampil diundi setiap akan presentasi
6.      Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk mempresentasikan karya ilmiahnya dan 20 menit untuk tanya jawab dengan dewan juri.
7.      Peserta diperkenankan mengoperasikan sendiri presentasi mereka (panitia tidak menjadi operator).
8.      Saat presentasi sudah berlangsung selama 8 menit panitia akan memberikan peringatan waktu yang tersisa.
9.      Jika presentasi melebihi waktu yang diberikan (10 menit) maka akan dilakukan pengurangan nilai pada point ketepatan waktu.
10.  Setelah semua kelompok selesai presentasi, semua peserta menunggu hasil rekapan nilai oleh panitia
11.  Pengumuman Pemenang
12.  Peserta mengikuti upacara penutupan.
NB :
-          Pembagian piagam peserta dan pembina serta kenang-kenangan dari panitia Avicena Competition 2011 berupa pin akan diberikan di akhir acara
-          Panitia hanya memberikan 1 piagam dan 1 konsumsi (snack dan nasi) untuk 1 pembina dari masing-masing sekolah untuk setiap kategori lomba.
Kriteria Penilaian LKTI
1.      Penilaian
Tim juri karya tulis ilmiah terdiri dari kalangan akademisi praktisi kesehatan yang berkompeten dibidangnya.
Kriteria penilaian babak presentasi adalah sebagai berikut :
No
Kriteria Penilaian
Bobot
Skor
Skor Terbobot
1
Penyajian :
-          Sistematika penyajian dan isi
-          Alat bantu
-          Penggunaan bahasa tutur kata yang baku
-          Cara presentasi (sikap)
-          Ketepatan waktu
15
(3)

(3)
(3)

(3)
(3)


2
Tanya jawab :
-          Kebenaran dan ketepatan jawaban
-          Upaya mempertahankan argumentasi
-          Keterbukaan peserta dalam acara tanya jawab
25
(10)

(10)

(5)



Skor terbobot total (BS) Maksimal 4000




2.      Juara LKTI ditentukan berdasarkan hasil penilaian karya tulis dengan bobot maksimal (BS) 6000 ditambah dengan hasil penilaian presentasi dengan BS 4000.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema dan Subtema masing-masing Lomba

Tema Avicena Competition 2014 : “ Cosmeceutical For Beauty and Healthy Life ” Sub Tema masing-masing Lomba 1.       Esai untuk mahasiswa S1-D3 se-Indonesia Adapun sub tema yang dapat dipilih yaitu : a.   Paradigma Masyarakat Tentang Kosmetik Indonesia. b. Problematika Penggunaan Produk Kosmetik di Kalangan Masyarakat Indonesia. c. Aplikasi Pharmaceutical Care dalam Penggunaan dan Pemilihan Kosmetik. 2.       LKTI untuk SMA/SMK sederajat se-Indonesia Adapun sub tema yang dapat dipilih yaitu: a.     Herbal Cosmetic, Prevention of Poisonous Chemical Usage for Beauty . b. Terobosan Inovatif dalam Pemanfaatan Bahan Alami sebagi Produk Kosmetik. c. Terobosan Inovatif dalam Metode Konseling Cosmeceutical untuk Meningkatkan Mutu Kesehatan, Kecantikan dan Rasa Percaya Diri Masyarakat. 3.       Debat   untuk SMA/SMK sederajat se-Bali Mosi akan   diumumkan oleh panitia melalui blog setelah babak penyisihan. 4.       Mading untuk SMA/SMK sederajat

MOSI DEBAT

  Apotek online sebagai sistem teknologi informasi obat terkini.   Penggunaan hewan percobaan dalam pengembangan produk kosmetik. Pemanfaat an plasenta bayi sebagai suatu terobosan baru di bidang kesehatan. Menggeser (meminimalisir) obat branded dengan penggunaan obat generic Semakin meningkatnya kebutuhan akan obat di negara kita, kurikulum pendidikan farmasi harus disusun ke arah teknologi pembuatan obat Farmasi dalam sebuah chip (Injeksi otomatis menggunakan chip) sebagai terobosan baru dalam pengobatan. Pemanfaaatan teknologi nuklir untuk pengendalian vektor penyakit. Penemuan kloning merupakan suatu terobosan baru dalam pengobatan di bidang kesehatan serta untuk menciptakan manusia unggul.